Sakhir, Otomania – Bunga api memercik dari mobil-mobil F1 di sirkuit Sakhir saat GP Bahrain digelar Minggu (3/4/2016). “Kembang api” seperti itu bikin efek keren sekaligus memanaskan lomba, tapi sebenarnya dari mana asalnya, kenapa semua mobil bisa melakukannya termasuk MRT05 yang dikemudikan pebalap Indonesia Rio Haryanto.
Efek bunga api itu sebenarnya sudah sering terlihat sejak musim lalu, namun kali ini baru sangat terasa sebab GP Bahrain merupakan seri pertama musim ini yang digelar malam hari. Penerangan dari sinar lampu menambah kesan spektakuler.
Seri pembuka F1 2016, GP Australia, digelar bulan lalu saat matahari masih terbit.
Percikan api berasal dari skid plate berbahan titanium yang terletak di bagian bawah mobil. Jadi ketika mobil mengerem keras, bagian itu bergesekan dengan aspal hingga menghasilkan pemandangan dramatis.
Menurut Skysports, eksperimen pertama FIA dengan memasang skid plate titanium pada mobil Nico Rosberg dan Kimi Raikkonen di Austria pada tahun lalu. Perubahan ini dilakukan atas dasar keselamatan karena titanium dinilai tidak mudah lepas.
Bahan skid plate sebelumnya, yakni metal, pernah terlepas dan dinilai lebih membahayakan karena lebih berat. Risiko terparah benda metal itu mungkin saja “terbang” dan melukai seseorang.