Jakarta, Otomania – Keputusan untuk mengganti knalpot racing berdampak pada suara yang dihasilkan kendaraan yang jauh lebih bising dari knalpot standar. Piranti peredam dipasangkan pada knalpot ini untuk meredam suara knalpot agar suaranya tidak sumbang atau terlalu berisik.
Wahyono dari Abenk Racing Exhaust, saat ditemui Otomania pada ajang pameran suku cadang INAPA 2016, Rabu (30/3/2016) menjelaskan, suara knalpot racing dapat berubah setelah pemakaian dan ini akibat peredam knalpot yang terpakai. Penggantian peredam ini juga termasuk upaya perawatan knalpot racing motor kesayangan.
“Perawatan knalpot racing biasanya dilakukan pada perangkat peredam. Bahan glasswool atau gasbul, untuk meredam suara knalpot harus mendapatkan penggantian berkala,” ujar Wahyono.
Wahyono menjelaskan, bahan gasbul untuk sepeda motor 4-tak biasanya dalam pemakaian akibat panas tinggi sering terbakar dan habis. Selain terbakar juga ada yang terlepas. Akibat kurangnya peredam ini suara knalpot motor 4-tak suaranya lebih keras dan tidak nyaman didengar.
Lain dengan knalpot 2-tak, karena kerja pembakaran menggunakan tambahan pelumas, sehingga tidak membakar peredam. Namun jika terlalu banyak kena pelumas pada ruang knalpot, akhirnya membuat tersumbat saringan peredam dan peredam tidak bekerja maksimal.
“Penggantian gasbul tergantung pemakaian. Motor 2-tak bisa 2 hingga 3 bulan untuk cek gasbul. Motor 4-tak sedikit lebih lama yakni 4 hingga 6 bulan,” tutur Wahyono.
Gasbul di pasaran memiliki banyak jenis dan harga yang beragam. Bahan peredam ini pun bermacam-macam, mulai dari glaswool sendiri sampai steelwool dan serat kaca. Harga di pasaran ada yang mulai dari Rp 3.000 per lembar hingga Rp 30.000 per lembarnya tergantung merek dan bahan.