Jakarta, Otomania - Kemacetan masih menjadi pekerjaan rumah terbesar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan buat mengurangi angka kemacetan di jalan protokol adalah penerapan peraturan 3 in 1 (three in one). Cara ini dianggap tidak efektif oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok bahkan menyatakan akan segera menghapus kebijakan 3 in 1 tersebut. Dia mengatakan bahwa, menghapus kebijakan three in one tidak perlu lebih dulu melakukan kajian. Kebijakan antisipasi kemacetan Jakarta itu akan secepatnya dihapus.
"Saya lagi suruh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans), kalau perlu, bulan depan three in one dihapus," kata Basuki atau Ahok, di Balai Kota, Senin (28/3/2016), seperti ditulis Kompas.com.
Menurut Ahok, kebijakan 3 in 1 one tidak memberi pengaruh apa pun, termasuk mengurangi angka kemacetan. Masalahnya,. jalan protokol masih macet ketika waktu three in one diberlakukan.
Malah parahnya, kebijakan itu memunculkan para joki yang mengeksploitasi anak-anak. "Orang bawa anak. Biar enggak nangis, dikasih obat. Kan bahaya. Mending Jakarta lebih macet, tetapi selamatin anak-anak itu, dong. Saya pengin (three in one) dihapus sekarang," kata Ahok.
Kawasan 3 in 1 adalah kawasan yang mewajibkan setiap kendaraan pribadi roda empat harus memiliki penumpang tiga orang atau lebih. Ini berlaku setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat, pagi hari pukul 07.00 hingga pukul 10.00, dan sore hari pukul 16.30 hingga pukul 19.00.