Jakara, Otomaia - Pemilik mobil yang sudah berusia 15 sampai 20 tahun biasanya menggunakan air biasa untuk mengisi radiator. Namun, bukan berarti tidak bisa mengganti dengan cairan coolant.
Heru Wibowo, Workshop Manager PRO-Q, mengatakan bahwa untuk mobil keluaran 15 sampai 20 tahun ke belakang yang mau memakai coolant ada proses yang harus dilalui, sehingga tidak boleh langsung menggantinya.
"Mengganti air radiator dengan coolant bisa saja pada setiap mobil, tapi khusus mobil lawas atau keluaran 15 ampai 20 tahun lalu ada caranya. Paling utama mengecek kondisi radiator dan melakukan pengurasan," ucap Heru kepada Otomania, Senin (21/3/2016).
Menurutnya, mobil yang sudah tahunan menggunakan air mineral atau keran untuk radiator tidak serta merta bisa langsung menggunakan coolant. Cairan coolant memiliki senyawa kimia yang salah satunya adalah anti karat, hal ini bertentangan dengan sifat air mineral.
Mobil yang sejak awal menggunakan air mineral untuk radiator umumnya meninggalkan jejak karat pada blok mesin dan dan silinder. Saat menggunakan coolant akan membuat lapisan karat terkelupas, dan membuat jalur air dan oli sehingga kemungkinan untuk air dan oli tercampur cukup besar.
"Baiknya saat akan menggunakan coolant khusus mobil lawas pastikan kondisi radiator terlebih dahulu. Paling gampang, lihat isi radiator dan tabung reservoir-nya. Kalau cairan bening, berarti masih aman, tetapi kalau sudah ada kecenderungan warna cokelat, sebaiknya dilakukan perawatan dulu seperti servis dan pengurasan (flushing) untuk mengangkat kerak karat," paparnya.
Meski bisa dilakukan, tapi Heru tetap menyarankan bagi mobil lawas yang akan memakai coolant dilakukan setelah melakukan servis besar pada mobil. Hal ini berguna untuk membersihkan kerak karat pada silinder dan blok mesin, akan lebih baik lagi bila sekaligus mengganti sistem radiator baru untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.