"Virus Gatel" Menjangkiti Pemodifikasi Nasional

Febri Ardani Saragih - Kamis, 24 Maret 2016 | 16:40 WIB

(Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania — Kampanye Gerakan Tertib Berlalu Lintas (Gatel) yang diusung Otomania bukan hanya “menyerang” langsung ke jalanan, melainkan juga bergerak dari hulu. Saat asosiasi pemodifikasi nasional, National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), diresmikan di Jakarta, Kamis (24/3/2016), Gatel diajak untuk bergabung.

NMAA merupakan wadah perkumpulan buat para pelaku modifikasi di Indonesia. Tujuan pembentukan NMAA yakni menyatukan visi dan misi agar dunia modifikasi bergerak lebih teratur dan kuat sebagai kesatuan. Salah satu poin pentingnya, NMAA bakal membuka kacamata hitam para pemodifikasi yang selama ini melakukan personalisasi tanpa memandang pentingnya keselamatan berkendara.

Managing Editor Otomania, Aris Harvenda, mengatakan pentingnya edukasi keselamatan berkendara di kalangan para pemodifikasi. Tujuannya agar setiap kreativitas bisa dilakukan tanpa melanggar aturan resmi serta menjunjung keselamatan berkendara.

Menurut Aris, jumlah kecelakaan yang fatal di jalanan sudah lebih tinggi dari dampak narkoba.

“Presiden Jokowi pernah menyerukan darurat narkoba karena sekitar 50 orang lebih meninggal dalam satu hari karena barang terlarang tersebut. Sedangkan dari data Korlantas Polri Januari-November 2014, lebih dari 70 orang meninggal di jalan raya per hari. Ini sudah dianggap darurat,” ujar Aris di tengah peresmian NMAA.

Modifikasi bukan barang haram. Gatel mendukung pemodifikasi yang ingin tampil beda, tetapi tidak melanggar aturan. NMAA bisa jadi jembatan buat pemodifikasi nasional menjalin komunikasi yang baik dengan penegak hukum di jalan, yakni kepolisian.

“Intinya bukan untuk memenggal kreativitas, tapi memberikan edukasi agar modifikasi dilakukan dengan benar,” ucap Aris.