Jakarta, Otomania – Animo balap orang Indonesia terasa sia-sia saat belum punya pebalap yang berlaga di level tertinggi. Sedikit terobati saat Rio Haryanto berhasil duduk di salah satu kursi balap F1, namun untuk ajang MotoGP masih jauh dari harapan.
Seperti kata komentator MotoGP dan pengamat balap Matteo Guerinoni, bahwa passion orang Indonesia terhadap motor sangat besar. Orang yang ingin balapan lalu berlaga di ajang kelas internasional juga sangat banyak. Sudah waktunya negara kita punya wakil di MotoGP.
”Indonesia hanya butuh tiga sirkuit dengan karakter berbeda. Ini sudah cukup untuk menciptakan rider yang kompetitif di level intrnasional. Kendalanya saat ini cuma ada Sentul. Kalau nanti jadi ada di Sumatera, dan satu lagi minimal, itu akan bagus,” kata Matteo, belum lama ini, di Sentul.
Matteo pun berpesan untuk kalangan balap nasional, bahwa belum saatnya pebalap Indonesia memaksakan diri ke Moto2 atau lingkup yang lebih kecil CEV Eropa. ”Sayang, nanti sampai sana di urutan belakang jadi sia-sia,” ucap Matteo.
Mantan pebalap yang juga punya sejumlah restoran di Jakarta itu menegaskan bahwa satu-satunya cara agar semakin banyak pebalap Indonesia yang kompetitif adalah menciptakan kompetisi yang sehat dengan jumlah sirkuit yang memadai.
”Penting juga, ciptakan bisnis yang baik, tidak ada unsur politik. Semua merek boleh terlibat. Kalau sudah begini, dunia balap akan ikut membaik,” ucap Matteo.