Antisipasi GrabBike Hadapi Demo Taksi Anarkistis

Stanly Ravel - Selasa, 22 Maret 2016 | 12:05 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Para pengendara taksi resmi melakukan unjuk rasa kedua di Jakarta, Selasa (22/3/2016). Dari hasil pantauan Otomania, demo berjalan dengan banyak aksi anarkistis yang menyasar pada jasa taksi dan transportasi berbasis aplikasi, Grab dan Uber.

Bukan hanya pengendara taksi Uber dan Grab Car, tetapi sasaran juga berimbas pada pekerja ojek online keduanya. Menanggapi hal ini, Public Relation Manager GrabBike Indonesia Dewi Nuraini mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya untuk mencegah adanya aksi kekerasan terhadap para pekerjanya.

"Dari sebelum demo dilakukan hari ini, kita sudah coba antisipasi dengan memberikan informasi dan imbauan untuk para pekerja kami di lapangan. Kami kasih informasi mengenai hot spot yang wajib dihindari, bahkan kami memperbolehkan bikers GrabBike untuk melepas atributnya saat beroperasi," ucap Dewi saat dihubungi Otomania, Selasa (22/3/2016).

Menurut dia, meski aksi demo berlanjut, tetapi pelayanan dari Grab tetap beroperasi seperti biasa. Para pengendara Grab baik mobil maupun motor diwajibkan untuk fokus pada keselamatan konsumen yang sedang dibawanya.

"Kami punya jaminan asuransi untuk pengendara dan penumpang kami. Hal ini memang sudah menjadi ketentuan perusahaan, tapi mudah-mudahan tidak sampai terjadi apa-apa atas demo ini. Mereka juga bekerja untuk menghidupi keluarganya," ucap Dewi.

Demo ini merupakan aksi yang kedua kalinya yang dilakukan pengendara taksi tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD). Inti dari demo ini sendiri adalah mendesak pemerintah untuk menghapus keberadaan jasa transportasi berbasis aplikasi online yang dianggap telah merugikan.