Blue Bird Bakal Berikan Sanksi Tegas Pengemudi Anarkistis

Setyo Adi Nugroho - Selasa, 22 Maret 2016 | 11:46 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )


Jakarta, Otomania - Aksi unjuk rasa ribuan pengemudi taksi, Selasa (22/3/2016), yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), membuat pelaku usaha transportasi ikut berbicara, termasuk Blue Bird Grup.

Teguh Wijayanto, Head of Public Relations Blue Bird Group, mengatakan, unjuk rasa kali ini bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Aksi murni aspirasi pribadi dari pengemudi taksi yang ingin menyampaikan aspirasinya.

Namun, Teguh menambahkan, jika ada pengemudi taksi dari armada Blue Bird Grup yang kedapatan mengikuti demo tersebut dan berbuat tindak kekerasan, maka akan mendapatkan sanksi tegas dan proses hukum.

"Kami akan memproses secara tegas sesuai hukum yang berlaku dan peraturan perusahaan apabila sopir dari Blue Bird Group terlibat dalam aksi kekerasan dalam demo tersebut. Kami tidak menoleransi hal semacam ini sehingga tindakan tegas akan diberlakukan," ujar Teguh.

Manajemen Blue Bird Group tidak menyarankan pengemudi armada kendaraannya untuk ikut dalam aksi unjuk rasa ini. Namun, jika sudah terjebak kemacetan akibat demo dan tidak dapat berbuat apa-apa, sebaiknya tidak ikut-ikutan berdemo.

"Kami tidak menyarankan pengemudi armada kami untuk ikut-ikutan demo. Namun, jika sudah terjebak dalam kemacetan, usahakan tetap menjaga kendaraan dan tidak meninggalkan kendaraan, bahkan tamu yang sedang dibawa," pungkas Teguh.

Sebelumnya, ribuan sopir taksi menggelar unjuk rasa utuk menolak keberadaan angkutan berbasis aplikasi. Mereka meminta pemerintah menutup aplikasi angkutan tersebut, yakni Uber dan Grab dengan alasan dirugikan.