Melbourne, Otomania - Rio Haryanto menerima hukuman terkait insiden menabrak mobil Romain Grosjean saat latihan bebas. Sebagai pebalap yang Indonesia pertama yang turun dalam ajang F1, hukuman ini tentu menjadi awal yang berat.
Pebalap Manor Racing tersebut bukan hanya merasa kecewa dengan hukuman yang diterimanya, tapi juga merasa aneh terhadapt sistem kualifikasi baru yang diterapkan di F1 musim ini.
"Setelah sistem Q1 sebelumnya memiliki 20 menit untuk mendapat hasil maksimal dari mobil dan pebalap, rasanya saat ini cukup aneh untuk memiliki kualifikasi yang sangat singkat," ucap Rio dalam siaran pers Manor di website Manor Racing, Sabtu (19/3/2016).
Sistem kualifikasi baru yang langsung mengeliminasi pebalap setiap 90 detik sejak menit tertentu memang dianggap cukup merepotkan dan terkesan singkat. Ini merupakan penerapan baru, karena sebelumnya pebalap memiliki waktu lebih panjang, yakni 20 menit untuk membuat waktu terbaik tanpa khawatir tereliminasi.
"Kami hanya punya waktu untuk satu lap. Hasilnya memang tidak terlalu buruk tapi tidak sempurna. Saya masih bisa lebih cepat dan hal itu yang kami upayakan. Besok menjadi hari pertama saya bertanding F1 dan saya sangat senang, saya yakin kami ke depannya harus memiliki hasil yang lebih baik," ucap Rio.
Hal serupa juga diutarakan oleh Pascal Wehrlein, rekan satu tim Rio yang akan melakukan start tepat di depan Rioa. Pascal hanya bisa pasrah mengenai sistem kualifikasi baru yang saat ini menggunakan waktu lebih singkat.
"Sistem adalah sistem, saya tidak bisa mengeluhkan hal itu. Saya berpikir tidak ada banyak hal lagi yang bisa kami lakukan, selain membuat langkah demi menjadi lebih baik," ucap Pascal.