Siswa SMP Bolos Sekolah, Malah Kena Tilang Razia Simpatik

Setyo Adi Nugroho - Rabu, 16 Maret 2016 | 09:05 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )


Jakarta, Otomania
– Wajah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu pucat. Ia hanya bisa pasrah saat sepeda motornya harus ditahan dalam Operasi Simpatik yang digelar Polres Metro Jakarta Pusat di Jalan Gunung Sahari Raya, Kawasan Senen Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Selain motornya ditahan, siswa yang belum cukup umur buat mengantongi SIM C itu harus mendatangkan orang tuanya, guna mengurus proses tilang sepeda motor tersebut.

“Pelanggarannya cukup banyak. Sepeda motornya tidak memiliki kelengkapan berkendara, tidak membawa surat-surat, knalpotnya diganti dan tidak menggunakan helm. Tambah lagi dia belum punya SIM C dan kedapatan membolos sekolah,“ ujar Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat AKP Bremen Enrico, saat ditemui Otomania saar kegiatan operasi lalu lintas tersebut.

Kasus seperti ini banyak ditemui selama pelaksanaan Operasi Simpatik yang digelar Polda Metro Jaya (PMJ) yang sudah dimulai sejak tanggal 1 Maret 2016. Operasi ini diselenggarakan PMJ untuk mengoptimalkan kawasan tertib lalu lintas yang terdapat dalam wilayah kewenangan PMJ, seperti Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Pelanggaran kendaraan bermotor khususnya roda dua mendominasi selama operasi. Biasanya sisi fisik kendaraan bermotor, seperti spion yang tidak lengkap, tidak mengenakan helm baik pengendara maupun penumpang, knalpot tidak keluaran pabrikan, dan naik sepeda motor lebih dari dua orang. Pelanggaran karena masuk di jalur busway juga cukup sering.

“Pelanggaran fisik mudah terlihat dan cukup banyak. Selain itu pelanggaran karena tidak membawa surat-surat kedua terbanyak. Jika lupa menyalakan lampu utama kami beri peringatan,” ujar Bremen.

Penindakan juga diberikan kepada sepeda motor yang dialih fungsikan sebagai moda kurir dengan membawa barang berlebihan. Banyaknya beban yang dibawa dikhawatirkan bisa menyebabkan kecelakaan karena tidak dapat mengendalikan motornya.

Dalam operasi simpatik ini setiap harinya, sekitar 300 hingga 400 pemberian tilang dilakukan kepada para pengendara yang menyalahi aturan lalu lintas.