Jakarta, Otomania - Pemasangan peredam tambahan bisa menjadi solusi bila ingin menambah kenyamanan di dalam kabin mobil. Namun, bila ingin memasang peredam. pemilik mobil harus tahu bahan yang digunakan.
Ada banyak merek yang beredar saat ini, umumnya yang masih sering digunakan ada dua bahan. Pertama menggunakan material gel dan yang kedua aspal. Meski banyak digunakan, keduanya punya kekurangan dan kelebihan masing-masing.
"Aspal dan gel banyak digunakan saat ini. Selain penerapanya lebih mudah, hasil juga lebih maksimal. Tapi keduanya tetap ada plus minus-nya juga," ucap Rochim pemilik CAS Audio kepada Otomania, Senin (7/3/2016).
Untuk jenis aspal memiliki kriteria yang unggul dalam menyajikan peredam, artinya lebih sempurna dari gel. Kerapatan bahannya sanggup menekan suara dari luar masuk ke dalam kabin.
Sayangnya, meski lebih baik tapi menggunakan peredam aspal bisa membuat bobot mobil bertambah. Satu lembar peredam tipe ini umumnya memiliki berat antara 1 kg sampai 1,2 kg, sedangkan bila di pintu saja membutuhkan dua peredam artinya bobot yang diperlukan bisa mencapai 2 kg sampai 2,4 kg.
Berbanding terbalik dengan bahan gel. Selain memiliki bobot lebih ringan di bagian depan umumnya sudah dilapisi bahan alumunium yang berfungsi untuk memaksimalkan suara masuk serta menolak panas.
"Bahan gel saat ini lebih banyak digunakan karena bobot yang ringan, jadi untuk melapis dua atau tiga bagian tetap tidak akan seberat bahan aspal," ujarnya.
Untuk para modifikasi audio umumnya menggunakan bahan kombinasi, beberapa bagian pakai aspal sebagain gel. Bahkan ada lagi peredam dengan jenis micro fiber polypropylene yang bentuknya seperti busa dan kapas. Peredam ini lazim digunakan untuk menekan suara pada frekuensi rendah.