Jakarta, Otomania – Pasar low cost green car (LCGC) yang hadir tiga tahun lalu saat ini semakin besar. Banyak peminat kendaraan LCGC yang memilih mencari mobil-mobil murah tersebut ke pasar mobil bekas. Produk populer seperti Agya, Ayla serta Brio Satya sering menjadi incaran para pembeli.
“Setiap bulan pasti ada yang menanyakan. Kebanyakan digunakan untuk mobil tambahan atau cadangan. Jarang yang membeli untuk jadi kendaraan utama,” tutur Kenny, Marketing Geraldi Auto Pondok Bambu saat ditemui Otomania, Senin (7/3/2016).
Kenny mengatakan kepopuleran model ini juga karena tren city car masih ada dan harga yang ditawarkan pun cukup ekonomis. Beberapa model LCGC dijual di pasaran mobil bekas dengan harga 100 juta rupiah.
“Model yang keluar tahun awal, 2013-2014 dengan model tertinggi menjadi incaran,” tambah Kenny.
Di pasaran Ayla X tahun 2013 dipasarkan Rp 75 juta, tahun lebih muda 2014 dijual di kisaran Rp 88 juta. Agya TRD tahun 2013 dipasarkan sekitar Rp 90 juta, sedangkan Brio Satya tahun 2013 dijual Rp 100 juta.
Secara spesifikasi, Agya dan Ayla menyandang mesin 1.000 cc, sedangkan Brio Satya hadir dengan mesin 1.200 cc. Sistem pengereman cakram di ban depan dan tromol pada ban belakang di ketiga tipe tertinggi juga membuat pilihan model LCGC makin kompetitif. Untuk urusan transmisi, para pembeli kebanyakan mencari transmisi manual karena lebih mudah dirawat dan murah.
Dari ketiga tipe tersebut manakah yang paling banyak dicari? Menurut Kenny, pasar masih mencari tenaga besar yang ada di Honda Brio. Faktor kedua adalah model dan fitur. Brio Satya menawarkan kelengkapan seperti dual airbags, spion elektrik, sensor parkir dan fog lamp. Ini menyebabkan model Brio selalu habis diincar pembelinya.
Tren penjualan mobil bekas LCGC tahun ini diperkirakan naik meski tidak akan bisa mengalahkan pasar mobil bekas low MPV dan MPV. Bukan tidak mungkin para pemilik kendaraan pertama akan mencari kendaraan mereka dari pasar mobil bekas mengingat harga dan nilai yang ditawarkan tidak berbeda jauh dengan kendaraan baru.