Jakarta,Otomania - Saat musim hujan para pengguna kendaraan diharapkan untuk selalu berhati-hati. Tak terkecuali para pengguna sepeda motor sport. Meski memiliki keunggulan desain yang relatif tangguh di segala medan, celah kelalaian bisa membuat motor jenis ini bermasalah.
Salah satunya adalah tangki bahan bakar yang kerap kemasukan air. Tutup tangki bahan bakar yang menghadap ke atas, memungkinkan air bisa masuk ke tangki. Ini bisa mengganggu sistem pembakaran dan membuat bagian dalam tangki keropos.
"Biasanya di beberapa model lama atau sport dua tak. Desainnya belum mengarahkan aliran air keluar sehingga kerap masuk ke dalam tangki. Kebanyakan malah karena kena hujan di saat sedang berhenti atau parkir," ujar Machfudz Bahar Kusuma, Kepala Mekanik Bengkel Kawasaki Pondok Bambu saat ditemui Otomania, Kamis,(3/3/2016).
Akibatnya bukaan gas kadang tidak mau kecil karena model skep karbunya masih pakai teflon yang susah kena air.
Sebagai solusi Machfudz menyarankan untuk menutup tutup tangki dengan plastik atau helm. Ini agar supaya air tidak mudah masuk ke dalam tangki bahan bakar.
Jas hujan
Selain itu permasalahan lain adalah jas hujan. Setelah menggunakan motor pengemudi kerap meletakan jas hujan yang masih basah di area depan motor seperti stang hingga ke lampu depan.
Masalahnya adalah lampu depan tersebut masih panas dan jas hujan yang basah tersebut mampu melelehkan mika di lampu karena menempel akibat air. Masalah ini juga mengakibatkan lampu kendaraan berembun.
"Jadi kalau bisa sehabis dipakai jas hujannya dikeringkan dahulu, diangin-anginkan. Lalu jangan taruh di depan motor, singkapkan saja di jok atau lipat dan masukan tas plastik," tambah Machfudz.
Terakhir masalah yang kerap timbul adalah spatbor belakang yang dilepas. Permasalahan ini dialami bukan oleh pengemudi tapi pengendara lain di belakangnya. Air hujan yang menciprat ke pengemudi di belakang membuat pandangan terganggu. Tambahannya, air hujan tersebut juga mengotori bagian belakang pengemudi.
"Sebaiknya spakbor belakang jangan dilepas saat hujan. Bagaimanapun juga etika, kesopanan dan kenyamanan berkendara dijaga untuk diri sendiri dan pengendara lain," pungkas Machfudz.