Jakarta, Otomania – Ketika baru belajar berkendara mobil, khususnya bertransmisi manual, salah satu yang harus dipahami adalah menentukan posisi level transmisi dengan benar. Ichsan Ady Permana, Instructure Technical Training Center Astra Daihatsu Motor coba memberikan informasi mengenai hal tersebut.
Dijelaskan, tenaga mesin di tiap posisi transmisi berbeda-beda, jadi harus disesuaikan dengan kebutuhan berkendara. Seperti ketika mulai berjalan, atau pada saat mobil menghadapi kondisi jalan menanjak dan menurun.
“Transmisi punya fungsi untuk mengelola putaran dan tenaga mesin sesuai kebutuhan. Ketika berkendara, mobil punya kebutuhan beban yang berbeda. Seperti waktu mulai berjalan atau menanjak, situasi ini butuh tenaga yang besar, dan umumnya menggunakan gigi 1 dan 2. Mesin mobil punya tenaga berlipat ganda, biasanya 2 sampai 3 kali lipat. Kemudian pada gigi tiga dan seterusnya tenaga akan semakin berkurang,” jelas Ichsan.
Efek salah
Ichsan melanjutkan, jika posisi transmisi tidak sesuai dengan kebutuhan kendaraan, misalnya ketika menanjak menggunakan gigi 3 atau 4, maka akibatnya mobil bisa mati. Sebaliknya, ketika dalam kecepatan tinggi kemudian menurunkan posisi transmisi (deselerasi) tiba-tiba, mesin akan meraung disertai entakan.
“Mobil bisa mati mendadak di jalan, karena posisi transmisi tidak sesuai, terutama ketika menanjak dan ini membahayakan. Melakukan deselerasi (penurunan posisi gigi) tidak sesuai dengan kecepatan, maka mobil akan meraung. Apabila sering terjadi, maka bisa mengalami kerusakan pada gigi gardan,” ujar Ichsan.
Ichsan mengingatkan, maka dari itu penting untuk memahami posisi transmisi yang tepat ketika berkendara. “Tentunya selain mengerti teorinya, kebiasaan mengendarai mobil juga mempengaruhi kualitas berkendara,” ujar Ichsan.