Ban Aspira Premio Siap Dikirim ke Asia Tenggara

Stanly Ravel - Rabu, 24 Februari 2016 | 12:45 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Aspira Premio yang menjadi produk ban sepeda motor baru milik Astra Otoparts, bukan hanya menjadi konsumsi lokal Indonesia saja. Ban ini rencananya akan diekspor ke mancanegara, khususnya wilayah Asia.

Yusak Kristian, Director PT Astra Otoparts, mengatakan bahwa secara fokus perusahaan Aspira Premio dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan para pengendara motor di Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan akan diekspor. Salah satu negara yang sudah meyediakan Aspira Premio adalah Malaysia.

"Fokus kami masih untuk kebutuhan lokal di Indonesia, tapi kedepanya mungkin akan eksport. Saat ini kami sudah dikirim perdana ke Malaysia, tapi jumlahnya masih kecil, kita kirim satu kontainer atau sekitar 2.000 piece," ucap Yusak kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Mengenai porsi ekspor dan lokal, Yusak mengatakan bahwa hal ini belum secara matang diputuskan, karena perusaahaan masih konsen jualan di Indonesia. Ke depannya, produksi ban pertama akan dilakukan sebanyak 1.500 unit pertama.

"Target market sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan Indonesia. Kami ingin mengedukasi penggunaan ban dengan kondisi yang tepat, sehingga pengguna ban di Indonesia bisa naik kelas. Untuk eksport kami fokuskan ke negara Asia Tenggara salah satunya seperti Malaysia, tapi permintaan dari negara timur tengah juga sudah ada," ujar Yusak.

Ban OEM

Selain ekspor, Astra Otoparts dikabarkan juga sudah menerima permintaan untuk menjadi penyuplai resmi produsen motor atau ban original equipment manufacturer (OEM). Namun lagi-lagi hal ini belum dapat diputuskan mengingat Aspira lebih menekankan ke kebutuhan aftermarket.


"Aspira Premio belum menjadi ban OEM, kami masih lebih memfokuskan untuk aftermarket terlebih dahulu. Tapi perbincangan untuk menjadikan ban OEM sudah ada, salah satunya dari ATPM yang bermain di segmen motor sport," ujar Yusak.

Menurutnya, untuk menjadi ban standar pabrikan motor atau OEM memerlukan waktu yang lebih panjang. Hal ini karena harus melaui beragam proses, seperti pengetesan, persetujuan, dan lain sebagainya.