Ingat, Helm Tidak Dipakai Seumur Hidup

Ghulam Muhammad Nayazri - Senin, 22 Februari 2016 | 07:25 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
Tidak sedikit pengendara yang menggunakan satu helm dalam waktu yang sangat lama, bahkan lebih dari lima tahun. Kalau helm belum benar-benar rusak, tentunya masih saja tetap digunakan.

Melihat banyaknya kasus seperti itu, rasa-rasanya helm digunakan hanya sebagai aksesori semata, untuk menggugurkan kewajiban aturan lalu lintas. Padahal itu bukan tujuan yang tepat, tetapi apakah helm yang digunakan punya kemampuan melindungi kepala dengan baik atau tidak.

Ini seperti yang dikatakan Irwan, Brand Technical Support Cargloss Proriders, produsen helm Tanah Air, saat dijumpai pada peluncuran Helm Arai terbaru untuk roda empat, di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (21/1/2016).

“Salah kaprah mengenai helm kerap terjadi di masyarakat, salah satunya menganggap helm bisa digunakan selamanya. Padahal pemikiran tersebut tidak benar,” ujar Irwan.

Irwan melanjutkan, komponen helm yang memiliki keterbatasan kemampuan yaitu pada bagian styrofoam, yang rata-rata usia maksimalnya lima tahun. Selain cangkang helm (lapisan terluat helm yang keras), styrofoam juga punya peranan penting untuk melindungi kepala ketika mengalami benturan.

“Kalau sudah lebih dari lima tahun, sifat styrofoamnya tidak absord (meredam benturan), sehingga membuat kepala akan alami cedera serius. Tapi kalau masih muda usia styrofoanya, kemampuannya masih elastis, dan cukup baik dalam meredam benturan,” ujar Irwan.

Jadi, lanjut Irwan, ketika helm sudah berusia lebih dari lima tahun, maka sebaiknya diganti. “Sebenarnya bisa hanya mengganti komponen styrofoamnya saja, namun setahu saya tidak bisa dan sulit sekali. Jadi memang seharunya ganti helm secara keseluruhan alias beli helm baru,” tutur Iwan yang juga lulusan pendidikan teknisi helm Arai di Jepang.