Jakarta, Otomania - Bagaimana Shell memproduksi pelumasnya dan menjanjikan kualitas untuk konsumen? Merek asal Belanda ini mengaku masih mengandalkan teknologi GTL atau Gas to Liquid.
Teknologi ini merupakan proses perubahan gas alam yang dikonversikan menjadi produk turunannya, salah satunya seperti yang digunakan pada pelumas Shell Helix.
"Teknologi GTL merupakan teknologi yang sudah dikembankan Shell sejak 30 tahun melalui proses bermacam riset. Hasil dari GTL sendiri saat ini sudah banyak digunakan disemua sektorseabgai pelumas, mulai dari energi, industri sampai yang terbesar adalah otomotif," ucap Bambang Wahyudi, GM Technical Shell Lubricants Indonesia kepada Otomania di acara Shell Indonesia Technology Conference 2016 di Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Menurutnya, untuk pelumas di skala pelaku industri besar teknologi GTL mampu membantu mengembangkan bisnisnya dari sisi efesiensi, dalam konteks perawatan mesin dan perlindungan dari korosi. Sedangkan dari otomotif, lebih ke arah ketahanan mesin yang sudah dibuktikan sendiri oleh beragam industri.
"Pengembangan teknolog GTL dan manfaatnya juga sudah diaplikasi oleh beberaapa produk lainnya termasuk bahan bakar minyak," ucap Bambang.
Vice President Shell Global Commercial Technology Andrew Heper, mengatakan pembuktian teknologi Shell dalam efesiensi dana dibuktikan dari hasil kerjasamanya dengan Wika yang mampu melakukan penghematan dana perawatan sebesar 22,9 dollar AS per tahunnya.
"Teknologi yang dimiliki shell memberi dampak signifikan kepada setiap usaha pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi energi, meningkatkan usia mesin karena mampu melindungi peralatan industri dari korosi," ucap Bambang di waktu dan tempat yang sama.
"Teknologi GTL merupakan teknologi yang sudah dikembankan Shell sejak 30 tahun melalui proses bermacam riset. Hasil dari GTL sendiri saat ini sudah banyak digunakan disemua sektorseabgai pelumas, mulai dari energi, industri sampai yang terbesar adalah otomotif," ucap Bambang Wahyudi, GM Technical Shell Lubricants Indonesia kepada Otomania di acara Shell Indonesia Technology Conference 2016 di Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Menurutnya, untuk pelumas di skala pelaku industri besar teknologi GTL mampu membantu mengembangkan bisnisnya dari sisi efesiensi, dalam konteks perawatan mesin dan perlindungan dari korosi. Sedangkan dari otomotif, lebih ke arah ketahanan mesin yang sudah dibuktikan sendiri oleh beragam industri.
"Pengembangan teknolog GTL dan manfaatnya juga sudah diaplikasi oleh beberaapa produk lainnya termasuk bahan bakar minyak," ucap Bambang.
Vice President Shell Global Commercial Technology Andrew Heper, mengatakan pembuktian teknologi Shell dalam efesiensi dana dibuktikan dari hasil kerjasamanya dengan Wika yang mampu melakukan penghematan dana perawatan sebesar 22,9 dollar AS per tahunnya.
"Teknologi yang dimiliki shell memberi dampak signifikan kepada setiap usaha pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi energi, meningkatkan usia mesin karena mampu melindungi peralatan industri dari korosi," ucap Bambang di waktu dan tempat yang sama.