Jakarta, Otomania - Upaya PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk mengenjot pasar selalu berjalan beriringan dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu Daihatsu selalu melakukan riset pasar melalui survei internal.
Hal ini pun diutarakan oleh Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM. Dirinya mengatakan survei yang dilakukan memiliki tujuan menyajikan berbagai produk Daihatsu, yang sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia. Hasilnya terdapat empat karkater saat konsumen membeli mobil.
“Pertama ekspresionis, ini merupakan tipe orang yang mengambil keputusan dari dirinya sendiri, tidak mendengar atau liat-liat terlebih dahulu. Contoh mudahnya, saya paling cocok Toyota, saya cocok Honda, ini karkater orang ekspresionis,” ujarnya kepada wartawan dalam sesi seremoni peluncuran Terios Custom, Kamis (19/2/2016).
Ekspresionis menurut Amel adalah tipikal orang yang memiliki tingkat ekonomi lebih baik. Hal ini dikarenakan mereka percaya diri saat mengambil keputusan tanpa melihat atau menganilisa terlebih dahulu.
"Contohnya gampang, mereka akan percaya saat sales bilang Avanza buatan Thailand, padahal Avanza dibuat di Indonesia,” kata Amel.
Tipe karakter yang kedua adalah analis. Sesuai namanya tipe ini cenderung mengambil keputusan dengan mengali informasi terlebih dahulu, seperti membaca berita survei produk, harga, bahkan sampai mencari tahu mengenai jaringan diler serta purna jual.
Tipe ini diklaim Amel sebagai karkater konsumen Daihatsu dengan presentase mencapai 39 persen. Tiap tahun angkanya akan bertambah karena jumlah orangnya juga bertambah. Sedangkan, ekspresonis ada di urutan ke dua dengan angka 31 persen.
“Karakter orang seperti ini kalau mau beli mobil, lama. Mikir purna jualnya nanti bagaimana, lalu bengkel gampang atau tidak, terus garansi bagaimana. Setelah melihat itu, mereka baru membeli mengambil keputusan beli Daihatsu,” ungkapnya.
Karakter ketiga yaitu realistis. Karakter ini biasanya merupakan konsumen yang ingin membeli mobil dengan dana terbatas. Misalkan, konsumen tersebut memiliki uang Rp 100 juta, sehingga dia hanya fokus mencari mobil yang sesuai dana. Sedangkan karakter keempat adalah follower. Tipe orang ini mengikuti saja, karena model tersebut banyak beredar di pasaran.
“Paling banyak mobil apa, dia ikut beli. Dia cenderung tidak ambil pusing,” katanya.