Manfaat Perlakuan Khusus 1.000 Km Pertama Pada Mobil Baru

Stanly Ravel - Kamis, 18 Februari 2016 | 08:05 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Setiap mobil baru harus melalui masa inreyen atau break-in. Fase ini merupakan tahapan dimana semua komponen mobil, terutama disektor mesin beradaptasi dengan kondisi jalan raya sebenarnya.

Siring perkembangan teknologi dan pengujian yang lebih komplek terhadap mobil baru yang akan keluar dari pabrik, rupanya mempengaruhi pola-pola inreyen yang lebih cepat. Bahkan ada yang mengklaim mobil baru saat ini tak perlu melewati masa "dimanja".

Raja Nami Siregar, Kepala Bengkel Auto2000 Cileduk, mengatakan memanfaatkan masa inreyen sebenarnya merupakan kebiasaan yang baik untuk dilakukan. Meski saat ini mobil baru bisa lebih instan tanpa memperdulikan masa penyesuaian tapi tetap ada yang harus diperhatikan.

"Sebenarnya memang tak ada yang harus dikhawatirkan oleh pelanggan, karena saat mobil baru keluar dari pabrik kualitasnya sudah terjamin. Tapi yang terpenting adalah perlakuan saat mengendarainya, terutama dalam 1.000 km atau 1 bulan pertama, karena pada intinya adalah memastikan seluruh komponen di dalam mesin sudah terlapisi oleh pelumas," ucap Raja kepada Otomania Senin (15/2/2016).

Menurutnya, prilaku berkendara pada 1.000 km atau 1 bulan pertama (mana yang tercapai lebih dulu) wajib diperhatikan. Mulai dari cara membawa mobil sampai wajib melakukan pengecekan atau servis pertama saat menyentuh usia 1 bulan atau 1.000 km pemakian.

"Wajib diingat saat masa 1.000 km pertama hindari pemakian atau pemasangan askesori yang sifatnya tidak sesuai spesifikasi kendaraan. Baik dari sisi kelistrikan, kaki-kaki, dan juga mesin. Upayakan membaca buku panduan yang tertera untuk memahami mobil dan perawatan," ucap Raja.