Mobil Baru Makin Mahal, Mobil Bekas Mulai Diburu

Stanly Ravel - Jumat, 12 Februari 2016 | 14:05 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Kenaikan harga yang rata pada setiap segmen pada mobil baru memberikan dampak positif di kalangan penjualan mobil bekas (mobkas). Terutama di kelas hatchback yang konsumennya saat ini banyak mencari Toyota Yaris lansiran 2008 ke bawah.

Teddy pemilik diler Teddy Jaya Motor di MGK mengatakan bahwa dampak kenaikan harga mobil baru membuat orang mencari alternatif yang lebih terjangkau. Apalagi ditambah dengan harga mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang saat ini sudah tidak semurah dulu.

"Toyota Yaris cukup jadi incaran sejak awal Janauri lalu, terutama yang matik tahun 2007 ke bawah karena harga sudah di bawah Rp 100 juta saat ini," ucap Teddy kepada Otomania, Kamis (11/2/2016).

Hal ini terjadi menurut Teddy akibat tingginya harga mobil baru saat ini. Sedangkan peminat Yaris merupakan yang awalnya mencari mobil LCGC atau city car, karena merasa harga sudah melampaui budget maka beralih ke mobil bekas.

"Yaris tua jadi alternatif karena orang melihat harga LCGC dan city car baru sudah naik jauh. Lagi pula dari sisi kualitas meski tahun tua Yaris tetap ok dan sudah matik pula," ujarnya.


Selain Yaris, mobil medium SUV pun sudah banyak dincar, salah satunya Toyota Rush dan Terios. Untuk pasaran Rush TRD manual tahun 2010 Teddy memasarkan dengan harga Rp 145 juta, sedangkan Terios lebih murah Rp 20 juta.

"Kalau Rush masih bagus, tapi kalau Terios khusus yang matik malah kurang peminatnya. Hal ini sama dengan Outlender jaran peminatnya orang lebih pilih Rush, mungkin karena soal harga," kata Teddy.