Modal Nekat Jualan Alat Pelacak Kendaraan

Aditya Maulana - Jumat, 12 Februari 2016 | 09:05 WIB

(Aditya Maulana - )


Jakarta, Otomania – Alamsyah dan Darren merupakan dua anak muda yang nekat. Kenapa? Karena saat memulai usahannya di bidang start up berbasis Internet of Things, keduanya hanya memiliki uang sedikit dan sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan teknologi informasi.

Tetapi, karena semangatnya begitu kuat, kini usahanya yang hanya menjual alat pelacak kendaraan (GPS Tracking) bermerek Fox Logger terbilang sukses. Bahkan, sudah memiliki 18 orang karyawan dan jaringan bisnis hingga 37 kota besar di Indonesia.

Menurut Darren, salah satu pendiri Fox Logger, usaha yang digelutinya itu timbul karena melihat pasar industri logistik dan rental kendaraan di Indonesia, khususnya kota-kota besar kian membesar. Melihat ada sedikit celah, maka Darren bersama Alamsyah membuka usahanya ini.

“Kami berdua awalnya benar-benar tidak punya uang. Saat itu pernah ada investor dari Hong Kong yang mau menanamkan investasinya, tetapi kita tolak, karena mereka maunya memiliki saham 60 persen dan kami 40 persen. Kami tidak mau,” ujar Darren saat ditemui Otomania, belum lama ini di kawasan Jakarta Selatan.



Usahanya tidak berhenti sampai di situ, lanjut Darren, dengan memiliki pengalaman di bidang pemasaran dan relasi, akhirnya usaha yang dijalankannya itu berhasil memberikan solusi kepada koleganya yang bergerak di industri logistik dan rental kendaraan.

“Produk kita digunakan oleh mereka. Hasilnya mereka puas, karena sistem aplikasi yang kita punya memungkinkan para pengusaha dapat dengan mudah mengetahui bagaimana perilaku sopir dan lain sebagainya,” ujar Darren.



Seiring dengan berjalannya waktu, mereka pun sering mengikuti pameran-pameran. Sampai akhirnya, produk pelacak kendaraan yang mereka jual banyak dikenal masyarakat.

“Saat ini klien terbesar kami adalah pemerintah provinsi DKI Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak kurang lebih 1.000 unit truk sampah kini dengan mudah bisa dipantau pergerakannya dengan Fox Logger GPS Tracking System 2.0,” tambah Alamsyah.

Setelah pemprov DKI Jakarta menggunakan alat tersebut, pemerintah daerah lainnya banyak yang menginginkan produk tersebut.

“Saat ini kita mulai merambah ke Bogor dan Cianjur. Kota-kota lainnya sampai sekarang ini masih dalam tahap negoisasi,” kata Alamsyah.

Darren, menambahkan, jika memiliki keterbatasan jangan dijadikan satu alasan untuk tidak bisa berkembang. Tetapi, dengan semangat tinggi, apa yang akan diinginkan bisa digapainya.