Jakarta, Otomania - Sejak awal diluncurkan Ford Fiesta sudah mengusung teknologi transmisi dual clutch kering. Seiring penggunaanya, komponen ini pun juga kerap menjadi masalah utama selain dari transmission control module (TCM).
Sesuai namanya, jenis transmisi ini menggunakan dua buah kopling (ganda) untuk mengoperasikan sistem tranmisi. Sejatinya girboks ini merupakan transmisi manual yang diberi dua kopling agar transmisi dapat berpindah otomatis yang juga berfungsi menggantikan peran kaki untuk menekan kopling.
"Teknologi ini sebenarnya kopling manual yang diotomatiskan. Penggunaan kopling ganda berperan untuk mengganti kerja kaki dalam menekan koling pada mobil manual, perpindahan gigi pun lebih cepat dibandingkan girboks otomatis versi konvensional," papar Heru, Teknisi sekaligus pemilik bengkel spesialis Ford Sahabat Motor di Cinere, kapada Otomania (10/2/2016).
Menurutnya, kerusakan yang sering dialami atau dikeluhkan pengguna Fiesta khususnya varian 1.6L adalah bukan pada sistem transmisi, tapi sistem komponen koplingnya. Seperti shif fork yang berguna memindahkan gigi, motor electric differential, bearing shift fork, sampai TCM.
"Untuk transmisi tidak ada masalah, tapi yang problem itu komponen pendukung. Kalau untuk transmisi semuanya hanya berisi gir-gir saja. Kebanyakan orang salah kaprah soal ini sehingga menilai transmisinya yang bermasalah," ujar Heru yang pernah menjadi kepala mekanik di salah satu diler Ford di Jakarta.
Salah satu penyebab kerusakan ini hampir sama dengan TCM, yakni faktor kebiasaan serta lingkungan berativitas. Kondisi jalan yang selalu membuat mobil dalam posisi stop n go membuat pola kerja komponen lebih berat.
Selain itu kebiasaan pengendara yang lebih suka mendiamkan tuas transmisi di posisi D saat diam juga memperpendek umur kopling dan komponennya.