Jakarta, Otomania – Saat ini banyak pemilik kendaraan roda empat yang memodifikasi atau mengubah tampang asli mobil. Ini jadi tren untuk beberapa pemilik kendaraan, bahkan telah menjadi hobi yang sulit ditinggalkan.
Bagian yang sering kali jadi perhatian dan menarik untuk diubah yaitu pada bagian depan. Entah itu memodifikasi bemper atau menambahkan bemper dengan behel agar semakin terlihat sangar.
Ichsan Ady Permana, Instructure Technical Training Center Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, memang sudah hak pemilik kendaraan dalam memperlakukan kendaraannya, namun perlu juga diperhatikan baik buruknya. Salah satunya ketika akan memodifikasi bagian depan mobil.
“Tentunya tanpa disadari, dengan memodifikasi akan membuat standar kendaraan tersebut berubah. Seperti ketika akan mengubah bagian depan, utamanya pada bemper, bisa saja akan membuat sensor airbag terganggu, yang posisinya ada di depan, tepat di belakang bemper,” ujar Ichsan kepada Otomania, Selasa (26/1/2016).
Ichsan melanjutkan, ketika bemper sudah dimodifikasi dengan material yang berbeda dengan aslinya kemudian terjadi benturan. Bisa saja bemper tersebut punya daya rambat getar berbeda dengan bemper asli. Sehingga membuat airbag tidak mengembang. Bemper bawan pabrik juga tentunya sudah melalui uji dan perhitungan.
“Misalnya pada satu kendaraaan, airbag akan mengembang ketika menabrak sebuah dinding yang kokoh pada kecepatan minimal 25kpj. Apabila terdapat modifikasi pada bumper dengan material berbeda, mungkn lebih tebal, tentunya getaran yang akan dirambatkan ke sensor tersebut juga akan tidak sama. Itulah yang akan mempengaruhi kerja airbag tersebut,” ujar Ichsan.
Selain mengganti bumper, lanjut Ichsan, modifikasi lainnya seperti menambahkan besi di bagian depan mobil, juga bisa sangat berpengaruh terhadap kerja airbag. “Memang selain karena memodifikasi, masih ada beberapa kasus yang bisa membuat airbag tidak bekerja. Itu harus diperhatikan,” ujar Ichsan.