Jakarta, Otomania - Bermain di segmen city car, berbekal mesin 1.2L, 3 silinder, membuat Mitsubishi Mirage tidak memiliki kompetitor yang imbang. Sekilas banyak orang menganggapnya serupa dengan mobil low cost green car (LCGC), tapi bicara soal performa dan kenyamanan sangat berbeda jauh.
Meski memiliki basis mesin 3 silinder dengan kapasitas 1.200 cc, tapi teknologi MIVEC yang dimiliki mampu memberikan sensasi yang bertenaga. Otomania beberapa waktu lalu sempat menjajalnya dan sudah merasakan sendiri bagimana performa Mirage ketika melintas di ruas jalan tol menuju BSD, Tanggerang.
Berdasarkan data di atas kertas, mesin Mirage mampu mengolah tenaga hingga 75 tk pada 6.000 rpm dan torsi 100 Nm di 4.000 rpm yang ditransfer menggunakan transmisi CVT INVECS III 6 percepatan. Paduan ini tebukti ampuh menghasilkan performa dan keiritan yang cukup baik untuk mobil bertubuh mungil ini.
Saat menekan gas lebih dalam, tenaga di putaran bawah terasa mantap. Dimensi bodi yang kompak berarti bobot yang ringan, sehingga berkendara dengan jumlah dua orang, terasa seolah tidak pernah kehabisan tenaga. Bobot ringan korelasinya juga pada efesiensi bahan bakar.
Dengan racikan rasio yang pas membuat Mirge cukup nikmat ketika dihadapkan dengan posisi stop and go, tak perlu terlalu dalam menekan pedal gas cukup dengan sentuhan ringan sudah bisa mengerakan mobil. Namun karakteristik khas CVT memang masih melekat, yakni sedikit lambat pada putaran awal.
Lincah Bermanuver
Salah satu kelebihan lain yang paling dominan terasa dari dimensi bodi kompak Mirage adalah kemampuannya bermanuver di jalan. Dukungan electronic power assist serta suspensi MacPherson pada bagian depan dan torsion beam di belakang membuatnya lincah saat menyalip beberapa kendaraan di depan.
Secara otomatis hal ini pun membuatnya cukup nyaman ketika menelusuri kemacetan Ibu Kota. Selain kemudi yang cukup nyaman, radius putar 4,6 meter juga membuat Mirage lebih mudah saat bermanuver.
Transmisi B
Beda dengan tipe mobil CVT lain di kelasnya, Mirage memiliki pilihan transmisi B (brake) yang berfungsi untuk membantu sistem pengereman. Sistem kerjanya bisa diibaratkan layaknya engine brake pada transmisi manual yang digunakan saat darurat.
Selain itu, dengan adanya posisi transmisi B ini juga bisa membantu saat mobil melintas di jalur tanjakan curam yang membutuhkan tenaga dan rasio lebih besar serta ketika turunan untuk menahan agar mobil tidak nyelonong.