Jakarta, Otomania – Ford Motor Indonesia (FMI) ternyata sudah memberitahukan terlebih dahulu rencana kepergiannya, kepada Kementerian Perindustrian. Kabar tersebut dilakukan pihak FMI melalui hubungan telepon dan surat elektronik.
Kabar tersebut diungkapkan I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (ILMATE) saat menjawab Otomania, akhir pekan lalu.
“Kami sudah mengetahui terlebih dahulu rencana itu, namun kami tidak mempublikasikanya kepada media. Ini karena pihak FMI ingin agar mereka sendiri yang menyampaikan kabar tersebut,” ujar Putu.
Putu menyampaikan, pihaknya berpikir kalau FMI bukan sekedar pergi, tapi bisa saja berencana untuk mengatur strategi baru, sebagai persiapan bertarung di pasar otomotif dalam negeri. Ini bisa saja terjadi, seperti yang dilakukan General Motors (GM) yang datang lagi dengan payung SGMW Motor Indonesia.
“Penjualan Ford memang turun dalam beberapa waktu terakhir, pangsa pasarnya masih 6.000 - 7.000 unit pertahun. Dengan jumlah yang tidak sedikit itu, menurut saya mereka tidak akan meninggalkan pasar Indonesia begitu saja,” ujar Putu.
Putu memberi perbandingan, merek BMW saja yang punya fasilitas perakitan, jumlah penjualanya kurang dari itu, tetap bertahan. Begitupun dengan Mercedes Benz, sudah 40 tahun di Indonesia, tidak sampai 2.000 unit satu tahun.
“Jadi kita semua tidak tahu, mungkin saja Ford punya strategi lain untuk melakukan penjualan produknya,” ujar Putu.