Jakarta, Otomania – Target pemerintah untuk menurunkan emisi gas buang kendaraan semakin dekat. Setidaknya pada 2025, pemerintah harus bisa menurunkan emisi sebesar 29 persen. Salah satu usahanya dengan menurunkan penggunaan BBM (bahan bakar minyak) dan beralih ke CNG (Compressed Natural Gas).
Ini seperti yang dikatakan I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (ILMATE), saat ditemui seusai konferensi pers di kantor Kementerian Perindustrian, Jumat (5/2/2016).
“Agar rencana itu cepat berjalan, hal pertama yang harus dilakukan yaitu segera bangun stasiun-stasiun pengisian. Karena kalau terlambat, ketika pemilik kendaraan sudah pindah ke CNG, namun pengisiannya tidak ada maka akan menyusahkan konsumen,” ujar Putu.
Kemudian yang kedua, lanjut Putu, yaitu komitmen Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) kendaraan roda empat, untuk ikut ke dalam program ini. Salah satunya dengan penjaminan layanan purna jual atau servis komponen konverter kit (alat tambahan yang dipasangkan agar mobil bisa menggunakan bahan bakar CNG).
“Kedua dari sisi kendaraannya sendiri, dan harus ada perusahaan mobil yang ikut ke dalam program ini. Agar akan ada yang bertanggung jawab ketika konverter kit ini rusak. Bahkan, tidak hanya perawatan, namun akan lebih baik jika pemasangan konverter kit ini sudah dilakukan di masing-masing pabrik tiap merek mobil,” ujar Putu.
Putu menambahkan, kalau begitu, maka pemasangan sudah tidak perlu lagi dilakukan sendiri oleh pemilik mobil. Lebih dari itu, layanan purna jual juga sudah ada yang menjamin, sehingga pemilik kendaraan akan percaya dan tidak berpikir panjang beralih ke CNG.
“Ada beberapa perusahaan yang bersedia dan saat ini dalam taraf uji. Kalau ini bisa diterima, nanti mereka yang akan langsung menjual. Untuk realisasi ini, kami ingin agar dilakukan secepatnya,” ujar Putu.