Jakarta, Otomania - Kaca spion pada kendaraan memiliki fungsi sebagai pendukung visiblitas di sisi kiri-kanan dan belakang. Meski sepeda motor sudah dimodifikasi, bukan alasan untuk menanggalkan fungsi krusial spion.
Di kalangan penggemar kustom old school saat ini spion bukan lagi menjadi barang "haram" yang tidak digunakan, apalagi sejak adanya spion handlebar. Sama seperti kaca spion pada umumnya, hanya saja dimensi lebih mungil dan ditempatkan pada ujung batang kemudi yang biasanya jadi tempat untuk jalu (bar-end).
"Spion handlebar sudah jadi tren di kalangan motor modifikasi, apalagi bagi motor-motor kustom sporty seperti cafe racer, sudah banyak yang pakai. Saat ini Vespa juga banyak yang pakai, cuma model dan ukuran baut saja yang beda," ucap Donny punggawa bengkel modifikasi Hantu Laut, kepada Otomania, Rabu (3/2/2016).
Menurutnya, meski memiliki dimensi yang mungil tapi soal fungsi masih bisa berjalan selama penempatanya benar-benar disesuaikan dengan kondisi badan saat berkendara. Jangan asal dipasang sebagai pelengkap saja.
"Fungsi masih sama, tapi pemilik kendaraan harus menyesuaikan pemasangannya dengan kondisi badan ketika berkendara. Sebelum jalan, spion harus diseting dulu cari arah yang mendapat daya pandang maksimal, jangan digunakan sebagai pelengkap saja," ucapnya.
Sedangkan untuk harga dari kaca spion handlebar kisaranya beragam, mulai dari Rp 120.000 sampai Rp 200.000. Bahkan menurut Donny, bila yang sudah bermerek dan bahan material terbuat dari alumunium harganya bisa sampai Rp 300.000 -an.