Jakarta, Otomania - Di awal tahun ini, PT Pertamina (Persero) sudah menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) RON 90 dan 92 (Pertamax dan Pertalite). Penurunannya masing-masing Rp 200 per liter dan Rp 250 per liter.
Lantas, karena sudah genap satu bulan, apakah ada rencana untuk menaikkan atau menurunkan lagi harga Pertamax dan Pertalite?
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, sekarang ini Pertamina sedang melihat secara seksama semua faktor penyebab naik dan turunnya harga BBM tersebut. Perkembangan pasar juga menjadi tolak ukurnya.
“Kalau Pertamax dan Pertalite kita review setiap dua minggu sekali. Kalau harga index pasar, kurs rupiah terhadap dolar bagus dan kita masih punya fleksibilitas dari harga indeks pasar, maka kalau bisa turun kita akan turunkan, dan sebaliknya,” ujar Wianda menjawab pertanyaan Otomania, di Jakarta, Kamis (4/2/2016) malam.
Selain Pertamax dan Pertalite, harga Premium tidak bisa sembarangan dinaik-turunkan. Sebab, sudah tertung dan diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak.
“Kalau Premiun kita harus berkomunikasi dengan pemerintah. Intinya, kalau kita akan menurunkan harga jual BBM pasti akan diinformasikan,” kata Wianda.
Saat ini, harga jual Pertamax di wilayah DKI Jakarta Rp 8.450 per liter, Pertalite 7.950 per liter, dan Premium Rp 6.950 per liter.