Jakarta, Otomania – Sistem keamanan pada kendaraan jadi komponen penting khususnya roda dua. Terbilang saat ini pencurian atau pembegalan semakin merebak hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara, fitur keamanan pada kendaraan roda dua yang ada cukup minim. Berlandaskan satu pemikiran tersebut, sekelompok pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Bandung ini, coba berinovasi.
Melalui sebuah praktek, para pelajar yang masih duduk di kelas X (kelas 1 SMK) sanggup menghasilkan teknologi keamanan canggih.
Agus Purwanto, Pengajar dan juga sebagai Ketua Paket Keahlian Sepeda Motor, SMK Negeri 8 Bandung mengatakan, salah satu tim dari peserta didiknya berhasil membuat sistem keamanan sidik jari. Tidak hanya itu, ada juga sepeda motor yang pengoperasiannya melalui sistem android.
“Ini dilakukan oleh pelajar kelas X, risetnya memakan biaya sekitar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta. Tentunya saat mencoba teknologi tersebut, ada trial and error sehinga memakan biaya cukup banyak,” ujar Agus, Kamis (28/1/2016).
Agus mengatakan, hasil karya ini juga niatnya juga ingin dipatenkan dan mungkin ada pabrikan sepeda motor yang ingin mengadopsinya. Itu jadi rencana jangka panjang, semoga saja berhasil.
Agung Prastyo, salah satu pelajar yang ikut merakit teknologi ini mengatakan, selain pada sepeda motor, teknologi nantinya akan coba diaplikasikan pada mobil. Karena dalam kenyataannya, selain performa mesin, fitur yang ada pada mobil bisa membuat value dari unit tersebut semakin tinggi, seperti salah satunya sidik jari.
“Aksesori atau fitur di dalam kendaraan bisa membuat harganya menjadi tinggi. Untuk pengoperasian sitem keamanan sidik jadi yang kami buat, terdiri dari komponen yang sederhana. Tidak hanya orang luar negeri yang bisa, kami juga bisa,” ujar Agung.