Jakarta, Otomania - Lampu utama pada kendaraan menjadi alat bantu visibilitas mata ketika berkendara, apalagi ketika melintas di bawah derasnya hujan yang membuat jarak pandang secara otomatis akan berkurang.
Pemilihan jenis lampu yang baik wajib diperhatikan, karena bila salah maka fungsinya akan sia-sia, parahnya lagi menimbulkan celaka.
Meski saat ini tren LED dengan sinar putih cukup digemari, tapi bila digunakan saat musim hujan fungsinya tidak sebaik dibandingkan lampu standar yang berwarna kuning. Hal ini karena sifat cahaya putihnya yang mudah memantul sehingga tidak bisa menembus rintik air atau kabut.
"Sinar lampu standar (kuning) lebih bisa diandalkan dibandingkan LED. Cahaya putih LED tidak bisa menembus kabun dan air dengan baik. Saat melintas di hujan lebat, cahaya akan cenderung mengumpul di bagian depan kendaraan yang hasilnya malah membuat mata pengendara silau," ucap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) kepada Otomania, Selasa (2/2/2016).
Hal senada juga turut ditanggapi oleh Marco selaku Koordinator lampu aftermarket Autovision di MGK, Kemayoran. Menurutnya pemilihan lampu dengan intensitas cahaya putih seperti LED sangat tidak tepat bila digunakan ketika musim hujan, lebih baik memiliki ukuran di bawah 5.000 Kelvin.
"Intesitas lampu yang baik berada di kisaran 3.000 sampai 5.000 Kelvin, ini masih sangat baik digunakan dibandingkan versi lampu LED yang rata-rata sudah berada di atas 6.000 Kelvin," ujarnya saat dihubungi Otomania di waktu yang sama.
Untuk cahaya di bawah 5.000 Kelvin lampu akan menghasilkan warna kuning pijar sampai mendekati clear, tapi bila sudah ada di atas 6.000 Kelvin maka hasilnya lampu akan berwarna putih. Sedangkan di atas 8.000 Kelvin lampu akan berwarna biru, dan di atas 10.000 Kelvin akan menghasilkan warna merah muda.
"Semakin tinggi Kelvin maka lampu akan memiliki intesitas yang tajam, tapi efeknya akan buruk bila digunakan di saat yang tidak tepat. Bagi yang suka pakai LED sebenarnya ada versi LED dengan warna kuning, ini masih bisa digunakan, karena masih bisa menerawang kabut cukup baik," ucap Marco.