Jakarta, Otomania - Kopling pada sepeda motor memiliki fungsi untuk mengalihkan tenaga dari mesin ke transmisi, cara kerjanya pun menggunakan beberapa komponen. Selain kampas, masih ada komponen lain yang wajib masuk dalam daftar pengecekan, yakni dumper (karet) rumah kopling, dan pernya sendiri.
Rumah kampas kopling dikenal juga dengan sebutan mangkuk, karena fungsinya yang menjadi wadah bagi kampas. Komponen ini terdiri dari dua bagian, dan tepat di tengahnya terisi oleh dumper yang berguna meredam getaran sekaligus hentakan saat mangkuk kampas mendapat daya putar.
Sama seperti kampas kopling, seiring pemakaiannya dumper juga akan melemah, terutama untuk motor manual atau tipe sport yang lebih intens menekan pedal kopling. Berkurangnya daya redam karet, disebabkan akibat kondisi karet yang sudah mengeras dan tidak lentur lagi.
"Dumper pada rumah kopling umunya rusak akibat masa pakai. Karet itu didesain lentur agar mudah meredam getaran dan hentakan pada sistem transmisi, tapi kalau sudah mengeras dan kaku maka perlu diganti karena akan menimbulkan efek ketidak nyamanan saat dikendarai," ujar Ade Rohman, Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Mustika (DAM), ketika dihubungi Otomania, Rabu (27/1/2016).
Menurutnya, efek yang ditumbulkan akibat karet yang sudah tidak berfungsi bisa macam-macam. Mulai suara bising di blok mesin akibat gesekan saat rumah kopling berputar, sampai menimbulkan gejala slip kopling ketika digunakan akibat putaran rumah yang tidak stabil.
"Keberadaan dumper di sistem kopling, otomatis mempengaruhi kerja dari komponen kopling itu sendiri. Banyak kasus kampas kopling masih bagus tapi tarikan motor terasa selip, saat diselidiki akibat dumper rumah kopling yang sudah goyang," ucapnya.