Ini Konsumen yang Sering Terjebak Kredit Macet

Ghulam Muhammad Nayazri - Rabu, 27 Januari 2016 | 08:19 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
Pembelian kendaraan roda empat secara kredit dilakukan, biasanya saat kocek tidak mencukupi untuk membeli tunai. Terkadang, pembelian dengan cara ini juga tidak berjalan dengan lancar, atau biasa disebut kredit macet.

Elvina Afny, Customer Service and Value Chain Division Head Astra Daihatsu Motor mengatakan, biasanya konsumen yang bermain di pasar komoditas, kerap alami kredit macet. Mereka umumnya membeli kendaraan komersial.

“Seperti misalnya pada tahun 2015 ini, beberapa pengusaha sawit mengalami penurunan keuntungan. Sehingga kehilangan dana untuk membayar cicilan kendaraan, dan hanya cukup untuk membayar upah pegawai,” ujar Elvina menjawab Otomania, Selasa (26/1/2016).

Elvina menambahkan, selain dari konsumen pada segmen mobil komersial, kredit macet juga kerap dialami pembeli perseorangan, yang membeli kendaraan penumpang. Ini bisanya terjadi pada konsumen yang profesi atau sumber penghasilannya tidak tetap.

“Biasanya konsumen dengan profesi enterpreneur yang cukup sering mengalami kondisi ini. Karena memang kondisi keungan yang bersumber dari iklim bisnis yang tidak selalu dalam kondisi baik. Sementara konsumen dengan profesi karyawan, staff perusahaan, pegawai negeri dan golongan berpenghasilan tetap lainnya cenderung aman,” ujar Elvina.

Namun, lanjut Elvina, untuk Daihatsu sendiri, kredit macet yang ada masih dalam tahap baik dan tidak bermasalah. Ini salah satunya karena proses pemilihan konsumen yang dilakukan dengan teliti dan sesuai prosedur.