Bogor, Otomania – Tampang sporty dan racy Yamaha Aerox 125LC seharusnya didukung dengan performa mesin yang mumpuni. Ini sudah ditegaskan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berkali-kali, dan nyatanya, mereka cukup berani memberi tagline ”Life is a Race” dan mengadakan peluncuran di sirkuit.
Bekal awal adalah mesin 125 cc berpendingin cairan. Kabarnya, mesin ini sedarah dengan milik Xeon RC dan GT 125 Eagle Eye, namun mendapat penyesuain baru. COO YIMM Dyonisius Beti sudah menjelaskan di awal, bahwa pengembangan mesin ini diutamakan untuk mendapatkan torsi berlimpah di putaran bawah-menengah.
Kaget juga saat digeber pertama kali, responsif abis. Bahkan saat kecepatan sudah mencapai 50-60 kpj, Otomania.com coba kembali memutar handel gas lebih dalam, dan sepeda motor tetap menyalak. Kelemahannya hanya pada putaran atas, yang tak bisa mengimbangi putaran menengah.
Karena sesi tes dilakukan di sirkuit besar macam Sentul, kesannya sepeda motor tidak bisa lari kencang. Namun saat melihat spidometer, tiba-tiba kecepatan sudah menyentuh angka 100 kpj, bahkan tembus 110 kpj jelang tikungan ”S kecil”.
Karena jarak bodi ke tanah cukup tinggi, Otomania.com cukup pede mengajak Aerox 125LC menikung ”mepet aspal”, meski tak terlalu ”rebah”. Beberapa kali standar tengah mententuh aspal saat menikung stabil di kecepatan antara 70-80 kpj. Ban belakang lebar juga sangat membantu.
Lincah
Ujian selanjutnya, menaklukkan ratusan cone yang ditata sedemikan rupa di trek lurus Sirkuit Sentul, atau bisa disebut gymkhana. Inilah tes kelincahan yang juga disebut-sebut sebagai keunggulan mutlak dari Aerox 125LC.
Saat melewatinya, kesan yang didapat sangat enteng. Apalagi, bobotnya cuma 102 kg. Dukungan ban belakang lebar ukuran 100/70 membantu menstabilkan sepeda motor, sementara ban depan kecil ukuran 70/90 memberi efek mudah digerakkan.
Buat berkendara lincah sehari-hari, dan sekali-kali butuh untuk melaju kencang, skutik ini bisa jadi pilihan.