Penasaran Duduk di ”Skutik Balap” Yamaha Aerox

Donny Apriliananda - Kamis, 21 Januari 2016 | 16:21 WIB

(Donny Apriliananda - )

Bogor, Otomania – Saat meluncur di Sirkuit Sentul, Bogor, (18/1/2015), Yamaha Aerox 125LC langsung bikin penasaran. Hal itu tak lebih karena desainnya yang unik, tak pernah ditemui pada skutik mana pun di Indonesia. Apalagi, peluncuran di sirkuit seolah menegaskan performa model ini.

Keinginan kuat mengakrabinya terobati saat PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memberi kesempatan Otomania.com menggeber Aerox 125LC beberapa putaran di sirkuit yang akan menggelar MotoGP pada 2017 itu.

Lihat saja bentuk joknya. Seakan terpisah dengan gundukan di tengah, seolah-olah bagian belakang adalah single seater. Ketika ditunggangi, jok terasa memeluk (maaf) pantat. Tinggi jok ke tanah tercatat 760 mm, cukup untuk orang-orang dengan tinggi di atas 165 cm menapak.

Jarak duduk ke setang juga terasa pas, lalu disambut dengan setang yang terkesan panjang. Saat melaju pelan dan kaki menapak di dek, posisi juga tak membuat pegal. Sepeda motor ini cocok untuk digunakan riding sehari-hari.

Menariknya, Yamaha mendesain dek agar kaki bisa diletakkan dalam dua posisi. Pertama, posisi seperti biasa kaki menapak sempurna. Lalu, ada pijakan pada dek bagian belakang yang agak miring, memfasilitasi posisi kaki yang ingin diistirahatkan lebih ke belakang (racing style).

Bagian ini menjadi salah satu solusi kebiasaan pengguna skutik yang kadang suka meletakkan kakinya pada pijakan kaki penumpang belakang, demi mendapat posisi berbeda agar tidak lelah dan semakin racy.

Buat yang dibonceng, gundukan jok di tengah juga berfungsi menahan badan agar tak merosot. Posisi duduk juga nyaman, karena jok secara keseluruhan punya lebar yang pas.

Secara umum, gaya berkendara di motor ini terasa seperti naik skutik yang tinggi. Mirip-mirip dengan posisi mengendarai X-Ride buat yang sudah pernah mencicipinya.