Gaya Berkendara Pengaruhi Keawetan Kampas Kopling

Stanly Ravel - Kamis, 21 Januari 2016 | 09:09 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Kampas kopling menjadi bagian pada sepeda motor yang memiliki masa pakai. Namun, tanpa disadari banyak hal yang membuat usia kampas jadi lebih cepat habis atau mengalami keausan, salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah cara pemakaiannya sendiri.

Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Mustika (DAM) Ade Rohman, mengatakan selain memiliki masa pakai, usia kampas kopling bisa cepat habis bila saat pemakaian sehari-harinya juga salah. Terutama untuk motor yang memiliki tuas kopling manual pada stang kemudi.

"Pola berkendara serta cara menekan tuas kopling sangat berpengaruh pada keawetan kampas, karena sistem kopling bekerja saat motor berjalan. Contoh, bila saat berkendara terlalu sering menekan tuas kopling, atau saat berhenti di lampu merah lebih suka memasukan gigi dan menekan tuas kopling, tanpa disadari sistem kopling pada blok mesin akan tetap bekerja untuk menahan gerak laju kendaraan," kata Ade kepada Otomania, Minggu (17/1/2016).

Kebiasaan lain yang membuat kampas kopling motor cepat habis adalah dengan menekan setengah atau lebih sering disebut setengah kopling. Hal ini kerap terjadi bagi motor-motor yang sudah dimodifikasi dan sering kebut-kebutan, tapi tanpa disadari hal ini juga banyak dialami oleh pengendara umum yang suka menempatkan jari di tuas kopling.

"Saat kopling tertekan setengah, beban kerja yang diterima kampas akan jauh lebih besar. Kemungkinan untuk terkikisnya permukaan kampas lebih besar yang membuat umurnya lebih cepat habis," ucapnya.