Jakarta, Otomania - Pendingin udara di kabin (air conditioner/AC) sudah menjadi kelengkapan wajib pada mobil. Saat terjadi masalah, seperti kurang sejuk, ternyata bukan hanya disebabkan oleh habisnya refrigerant (zat pending) saja, tapi juga akibat putaran kipas radiator yang lemah.
Kipas radiator bertugas sebagai pendingin udara di ruang mesin, tapi fungsi ini juga berkaitan dengan kinerja AC yang menggandalkan sirkulasi udara. Ketika putaran kipas melemah, otomatis suhu mesin bisa panas yang juga berpengaruh pada kurangnya kualitas pendingin di kabin mobil.
"Saat AC mulai tidak dingin, umumnya orang akan berfikir refrigerant sudah habis, atau karena saluran yang kotor. Padahal penyebabnya juga bisa karena kipas radiator yang kerjannya sudah lemah," ujar Workshop Manager PRO-Q, Heru Wibowo kepada Otomania, Senin (18/1/2016).
Menurutnya, mobil yang biasa mengalami hal ini adalah jenis mobil yang menggunakan kipas sistem berkopling atau kerap disebut visco fan. Kipas ini memiliki proses kerja independen melalui silicon di dalam kopling yang akan bereaksi ketika terjadi perubahan suhu. Saat panas putaran kipas akan tinggi dan sebaliknya.
Ciri mobil yang memakai sistem ini terlihat saat pertama kali akan menghidupkan AC. Suhu udara tidak akan langsung dingin sebelum mesin panas.
"Baiknya pemilik mobil juga rajin untuk melakukan perawatan pada kipas radiator. Untuk jenis visco fan perawatan bisa dilakukan dengan mengontrol oli siliconnya," ucapnya.