Belajar Beda Sepeda Motor Adventure dan Enduro

Ghulam Muhammad Nayazri - Selasa, 19 Januari 2016 | 09:49 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
Beberapa mungkin masih banyak yang belum bisa membedakan kriteria sepeda motor adventure dan enduro. Rial Hamzah, pemilik bengkel modifikasi spesialis adventure (touring) Syndicate Motor Indonesia coba menjelaskan, perbedaan antara kedua jenis tersebut.

“Untuk adventure sendiri, kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu berpetualang. Jadi jadi bisa disebut juga sepeda motor yang bisa diajak berpetualang. Kendaraan jenis ini harus siap menghadapi segala medan selain dari aspal. Karena dalam perjalanan kita tidak tahu akan menemukan jalan seperti apa,” jelas Rial kepada Otomania, Senin (18/1/2016).

Kemudian lanjut Rial, terkait dengan modifikasinya, sepeda motor adventure harus dapat memenuhi segala kebutuhan ridernya dalam berpetualang, biasanya dengan menambahkan top box atau side box. Namun tambahan tersebut jangan sampai membuat mesin kedodoran alias hilang tarikan karena keberatan.

“Sepeda motor ini butuh torsi yang besar dibanding tenaga. Kemudian kelengkapan berkendara wajib ada, seperti lampu-lampu, surat-surat kendaraan dan lainnya. Kemudian ban yang dipakai juga harus bisa digunakan di aspal dan tanah,” ujar Rial pria yang sudah 10 tahun lebih menggeluti hobi touring.

Sepeda Motor Enduro

Rial melanjutkan, sementara untuk sepeda motor enduro, umumnya digunakan untuk ajang kompetisi dibanding hobi. Enduro sendiri maksudnya lebih kepada ketahanan kendaraan.

Di sini, sepeda motor memang benar-benar diuji ketahanannya, bukan hanya sekedar sebagai teman berkendara (seperti pada adventure). Medannya pun lebih sulit dibanding touring, bahkan sama sekali akan tidak bertemu aspal.

“Medan yang sulit ini seperti berkendara menjelajah di dalam hutan. Sepeda motor harus bisa melalui ranting-ranting, jalan berpasir, berkerikil, berlumpur dan berair atau medan alam lainnya. Ban yang digunakan ban pacul seperti motorcross. Tidak perlu surat-surat kendaraan, namun lampu-lampu tetap diperlukan,” ujar Rial.