Jakarta, Otomania - Sunroof menjadi salah satu fitur tambahan pada sebagian mobil. Bagi yang tinggal di perkotaan intensitas menggunakannya memang akan sangat jarang, padahal dengan komponen elektrik secara mekanis fitur ini juga butuh perawatan khusus.
Bagi yang jarang menggunakan, bisa membuat komponen mekanis mengalami kendala. Bahkan sampai ada beberapa kasus ada yang setelah dibuka justru tidak bisa ditutup lagi karena motor penggeraknya macet.
"Bila jarang digunakan bisa memungkinkan terjadinya beberapa masalah. Sama seperti barang elektrik lain yang menggunakan sistem motoris, pasti ada kendala bila jarang digunakan, apalagi ditambah tidak adanya perawatan," ujar Yedi pemilik bengkel Nabila Sunroof di kawasan Antasari, Jakarta Selatan saat dihubungi Otomania, Kamis (14/1/2016).
Menurutnya, khusus mobil yang dilengkapi fitur sunroof ada beberapa komponen yang harus rajin dirawat. Salah satunya adalah rel atau jalur buka-tutup kaca. Komponen ini harus selalu dalam kondisi bersih baik dari kotoran, air, dan debu. Sesekali juga wajib disemprot dengan cairan penetran atau pelumas khusus.
"Kondisi rel harus bersih, jangan sampai ada krikil atau karat. Paling tidak dalam jangka waktu tertentu bisa dibersihkan dengan cairan penetran untuk menghilangkan kerak atau karat di sela-sela rel," papar Yedi.
Bila memang jarang digunakan karena faktor kondisi jalan, usahakan seminggu sekali ketika berada di rumah untuk mengaktifkan fungsinya. Ini berguna untuk melancarkan sistem motoris serta elektrik pada sunroof sehingga bisa mencegah kemacetan akibat jarang digunakan.