Jakarta, Otomania - Kehadiran sepeda motor injeksi saat ini sudah mendominasi, hampir rata-rata motor baru sudah mengadopsi teknologi ini. Beda teknologi, beda pula komponen yang digunakan, salah satunya seperti busi yang berfungsi untuk memberikan percikan bunga api guna membakar campuran bahan bakar dan udara.
Motor injeksi memiliki tipe busi yang berbeda dengan motor karburator. Oleh karena itu bagi pemilik motor injeksi jangan asal dalam menggunakan. Pastikan terdapat kode R pada dinding busi yang berarti resistor.
"Motor injeksi beda busi dengan motor konvensional. Arti R pada busi injeksi adalah Resistor, komponen ini berfungsi untuk mengurangi radiasi yang terjadi akibat percikan api, karena radiasi bisa berpengaruh pada sistem kinerja perangkat digital di motor injeksi," ucap Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Mustika (DAM) Ade Rochman, ketika dihubungi Otomania, Rabu (13/1/2016).
Menurutnya, saat motor injeksi menggunakan busi tanpa label R bisa terjadi dampak yang buruk, yakni radiasi yang membuat mesin motor mendadak mati.
Radiasi tersebut bisa mempengaruhi ECU dan perangkat kelistrikan lain yang membuat tenaga mesin tiba-tiba hilang akibat timing pengapian yang tidak stabil berjalan.
"Gambaran mudahnya seperti televisi yang terkena sinyal ponsel yang membuat tampilan gambar goyang atau langsung berganti dengan semut," kata Ade.
Nah, khusus bagi pengguna motor injeksi agar labih awas ketika membeli busi. Baiknya langsung mencari di diler resmi dan usahakan selalu menyediakan busi cadangan sebagai langkah antisipasi.