Jakarta, Otomania - Turunnya harga BBM secara nasional per 5 Januari 2016 lalu, membuat konsumsi yang diserap masyarakat makin bertambah. Mengatasi hal ini PT Pertamina (Persero) pun sempat memberlakukan penyedian stok sebagai langkah antisipasi bila terjadi kekurangan.
Dari data yang diperoleh, peningkatan terbesar terjadi di wilayah Jawa bagian Barat, meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, sejak diberlakukannya penyesuaian harga baru konsumsi di ketiga wilayah tersebut naik dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal.
"Lumayan positif angka kenaikannya, untuk jenis Premium naik 3 persen dari 20.380 Kl menjadi 21.000 Kl per hari, dan untuk Solar naik tipis 1 persen. Sedangkan jenis bahan bakar khusus (BBK), seperti Pertalite dan Pertamax justru lebih signifikan," ucap Wianda saat ditemui Otomania di kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Lonjakan untuk jenis BBM RON 90 yakni Pertalite mencapai 28 persen bila dibandingkan sebelum penurunan harga. Sedangkan Pertamax mencapai 37 persen dari konsumsi rata-rata harian normal.
Adapun per tanggal 5 Januari 2016 kemarin, terjadi penyesuaian harga BBM secara nasional. Khusus di wilayah Jawa Bagian Barat penyesuaian harga adalah sebagai berikut:
1 Solar PSO dari Rp. 6.700,- menjadi Rp. 5.650,- per liter
2 Premium dari Rp. 7.400,- menjadi Rp. 7.050,- per liter
3 Pertalite dari Rp. 8.250,- menjadi Rp. 7.900,- per liter
4 Pertamax dari Rp. 8.650,- menjadi Rp. 8.500,- per liter
5 Pertamax Plus dari Rp. 9.650,- menjadi Rp. 9.400,- per liter
6 Pertamina Dex dari Rp. 9.850,- menjadi Rp. 9.600,- per liter