Ekspor Bus dari Karoseri Terganjal ATPM

Ghulam Muhammad Nayazri - Kamis, 14 Januari 2016 | 18:24 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
Tahun 2016 jadi era pertama terbukanya pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi Asean. Ini jadi kesempatan pengusaha Indoensia untuk bisa mengekspansi produk dalam negeri untuk diekspor.

Namun, masih ada kendala yang membuat pebisnis lokal salah satunya karoseri untuk melebarkan sayap ke negara-negara Asia Tenggara.

Seperti diungkapkan Sommy Lumadjeng, Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia, saat menjawab Otomania, Rabu (13/1/2016), kendala yang dialami pengusaha karoseri Indonesia untuk ekspor, yaitu masih terganjal pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Pihak ATPM adalah pemilik sasis bus atau kendaran niaga lain.

“Seperti yang kita ketahui semua, meski cangkangnya produk karoseri namun sasis bus merupakan milikya ATPM, dan biasanya sasis tersebut memiliki perjanjian teritori. Kalau memang untuk Indonesia ya di Indonesia saja. Maka dari itu kalau ingin ekspor harus melalui ATPM,” ujar Sommy.

Sommy melanjutkan, pihaknya sudah mengemukakan hal ini kepada pemerintah untuk dibantu melakukan pendekatan dengan ATPM. Ini dimaksudkan agar bisnis karoseri dan bus bisa ekspansi ke luar negara Indonesia.

"Jadi tinggal menunggu saja, tidak tahu akan keluar tahun ini atau lain waktu," ujar Sommy.