Jakarta, Otomania – Produksi unit bus tidak bisa lepas dari industri karoseri yang bertugas membangun eskterior dan kabin dalam bus. Semakin banyak unit bus yang terjual maka bisnis karoseri juga akan bagus.
Tahun ini, seperti yang disampaikan Baki Lee, Presiden Direktur PT Global Expo Management (GEM Indonesia) selaku penyelenggara pameran Indonesia International Bus, Truck and Component Exhibition (IIBT 2016), tahun ini akan jadi tahun yang baik bagi pebisnis bus dan karosesi.
Indikasi itu muncul terkait dengan rencana pemerintah sedang menyiapkan 4.000 unit BRT (Bus Rapid System).
“Sesuai data, total bus besar dan kecil yang dibutuhkan indonesia pada tahun 2016 mencapai 20.000 unit. Pemerintah sendiri butuh sekitar 9.000 unit termasuk BRT dan kebutuhan lain, serta swasta sekitar 11.000 unit. Maka dari itu pebisnis bus harus cepat tanggap,” ujar Baki, Rabu (13/1/2016).
Saat ini, lanjut Baki, pemerintah berencana melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran. Baru ada delapan kota yang sudah memilik BRT Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Padang, Pekanbaru, Medan dan Makassar.
Tidak berhenti sampai situ, hingga 2019 pemerintah menargetkan seluruh provinsi harus memiliki BRT.
Sommy Lumadjeng, Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) menambahkan, jika melihat kebutuhan dalam negeri yang besar tersebut, para pebisnis lokal harus bisa bekerja keras untuk memenuhinya. Pasalnya jika tdak, maka pemerintah akan melakukan belanja ke luar negeri.
“Ini jadi salah satu momentum untuk bangun dari keterpurukan 2015. Pemerintah sudah akan melakukan pembangunan besar-besaran di 2016 ini, dan membutuhkan banyak bus. Jadi kita harus bisa mengambil kesempatan ini, jangan sampai terlewat,” ujar Sommy.