Jakarta, Otomania – Kabut kelam perekonomian Indonesia pada 2015, membuat TDR Industries menunda pembukaan pabrik di Indonesia. Tak hanya itu, TDR juga mengalami penurunan pendapatan sampai 10 persen.
Teddy Hartono, Chief Executive Officer (CEO) TDR Industries, produsen aksesori dan komponen sepeda motor mengatakan, bertahannya TDR salah satunya karena produk baru yang masih muncul di tahun 2015.
“Sepuluh persen juga tidak bisa dikatakan kecil. Itupun juga kami tertolong karena ada produk-produk sepeda motor baru yang dihadirkan para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Dengan adanya itu otomatis membantu industri aksesori,” ujar Teddy kepada Otomania.
Teddy menambahkan, kalau sampai tidak ada produk baru yang keluar bisa dipastikan penurunan omzet akan lebih dari 10 persen. Jika kondisi tersebut terjadi, akan sulit dibayangkan berapa kerugian yang dialami.
“Sebenarnya keuntungan masih bisa dikejar lagi. Namun agak telat karena beberapa produk-produk sepeda motor muncul di penghujung tahun. Semoda nantinya di tahun 2016, kondisi perekonomian dan bisnis diharapkan kembali seperti tahun 2014 dulu saja,” ujar Teddy.