Jakarta, Otomania – Salah satu kendala yang kerap muncul ada sepeda motor ketika diajak berkendara, yaitu mesin yang mengalami panas berlebihan (over heat). Biasanya ini terjadi saat berkendara jarak jauh atau dalam kondisi macet, diikuti dengan suhu udara yang panas.
Yanu Suprapto, Kepala Mekanik AHASS Sumber Jaya Motor Pulogebang mengatakan, penyebabnya juga karena oli mesin yang sudah menipis, tapi sepeda motor dipaksa terus berjalan.
Lalu bisa juga karena campuran bahan bakar dengan udara tidak tepat, menyebabkan ruang bakar kekeringan.
"Jadi ada beberapa faktor sepeda motor mengalami panas mesin dan mati di jalan. Jika sepeda motor sudah dilengkapi dengan pendingin cairan, bisa saja karena adanya kebocoran atau volume cairan pendingin yang sudah habis," ujar Yanu, Selasa (5/1/2016).
Ciri over heat
Menurut buku pedoman pemilik sepeda motor Honda Vario, ada beberapa ciri mesin sepeda motor panas. Pertama, indikator suhu cairan pendingin yang ada pada panel indikator menyala. Kemudian akselerasi tunggangan menurun atau menjadi lamban.
Jika sudah seperti itu, jangan panik dan khawatir, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Pertama, ketika melihat tanda-tanda tersebut, menepilah ke sisi jalan.
Kedua, matikan sepeda motor dengan kunci kontak.
Ketiga, biarkan mesin mendingin dengan kunci kontak dalam posisi “off”.
Keempat, setelah mesin dingin, amati selang radiator, apa terlihat ada kebocoran yang terjadi.
Kelima, periksa tinggi cairan pendingin yang ada di dalam tangki penyimpanan. Kemudian tambahkan cairan pendingin sebanyak yang dibutuhkan.
Keenam, jika pemeriksaan-pemeriksaan tersebut normal, maka sepeda motor bisa digunakan untuk melanjutkan perjalanan. Namun, sebelumnya, perhatikan terlebih dahulu, apakah indikator suhu sudah kembali normal.