Jakarta, Otomania - Sekring memiliki fungsi sebagai piranti keamanan pada sistem kelistrikan kendaraan. Meski sudah banyak yang tahu keberadaannya, tapi banyak pula yang belum tahu cara membaca tiap fungsi kegunaanya.
Salah satu contohnya seperti saat lampu sein mendadak mati. Selain melihat kondisi bohlam, pemilik mobil juga perlu juga mengecek kondisi sekring dari boks yang terdapat pada kap mesin atau di bawah kemudi.
"Untuk keterangan masing-masing bagian biasanya sudah tertera jelas di balik tutup boks, dari sini tinggal cek kondisi sekringnya. Umumnya untuk mobil sudah menggunakan model dua kaki, bila kawat berbentuk U sudah putus bisa dijamin sekring juga sudah tidak berfungsi," ucap Workshop Manager PRO-Q Heru Wibowo kepada Otomania, Sabtu (2/1/2016).
Hal ini juga serupa dengan jenis sekring konvensional yang menggunakan tabung kecil. Model ini lebih mudah untuk mengeceknya karena dilapis dengan kaca bening yang melihatkan langsung sambungan kawat tadi.
Menurutnya, saat melihat kondisi lampu masih baik tapi tidak mau menyala, maka besar kemungkinan kerusakan berasal dari sekring yang sudah putus. Bukan hanya untuk lampu, ada beberapa sekring lainnya di dalam boks yang semuanya mewakili beberapa fungsi-fungsi kelistrikan pada komponen mobil, seperti lighter, starter, power window dan lain sebagainya.
"Saat mengganti sekring, baiknya disesuaikan dengan ukuran sebelumnya. Hal ini karena sudah sesuai standar dari pabrikan. Bila diganti dengan ukuran lebih kecil atau lebih besar dayanya akan tidak berimbang yang berbuntut sekring akan selalu putus atau komponen seperti lampu yang akan selalu kalah (putus)," kata Heru.