Pelajari Dua Teknik Pengereman pada Jalan Basah

Ghulam Muhammad Nayazri - Selasa, 29 Desember 2015 | 07:09 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
Musim hujan yang sedang melanda beberapa daerah di Indonesia, membuat kondisi jalan raya seringkali basah. Situasi ini membuat pengendara harus sagat berhati-hati. Pasalnya daya cegkeram ban terhadap aspal (traksi) akan berkurang, lebih lagi ketika melakukan pengereman mendadak.

Bintarto Agung, Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) mengatakan, setidaknya ada dua teknik pengereman yang bisa diaplikasikan dalam kondisi jalan basah. Cara ini dilakukan agar ban tidak kehilangan traksi dan mobil tetap bisa menghindari objek tabrak.

“Jadi teknik pengereman dalam keadaan jalan licin atau basah adalah dengan cara threshold dan pulse. Kedua teknik ini membuat traksi roda tetap terjaga dan dapat membuat pengendara tetap dapat melakukan manuver untuk menghindar,” ujar  Bintarto kepada Otomania, Kamis (24/12/2015).

Bintarto menjelaskan, pengereman threshold  yaitu  dengan cara menginjak pedal rem namun tetap mempertahankan roda berputar (tekanan kaki terhadap pedal rem tidak mencapai 100 persen). Kedua, teknik pulse yaitu pedal diinjak kuat dengan cara seakan dipompa, sehingga sistem rem bekerja secara "on-off".

“Kedua teknik pengereman tersebut dipergunakan pada saat menghadapi situasi darurat seperti saat jalan licin karena hujan. Kita memerlukan perlambatan kendaraan dengan segera, namun juga harus bisa menghindar,” tutur Bintarto.

Bintarto menambahkan, prinsip kerja teknik pengereman yang benar saat kondisi darurat tersebut yaitu dengan tidak membuat roda kendaraan sampai terkunci dan berhenti berputar (locked braking). Situasi tersebut biasanya terjadi pada kendaraan yang tidak dilengkapi dengan teknologi sistem pengereman yang disebut antilock braking system (ABS).