Jakarta, Otomania - Beberapa hari menjelang perganti tahun, penjualan mobil bekas (mobkas) justru makin menurun. Ketatnya persaingan dengan mobil baru diklaim menjadi faktor utama yang membuat kondisi lebih sulit.
"Kompetisi kita sekarang dengan mobil-mobil baru makin berat sekali. Menjelang akhir tahun diler banyak mengeluarkan diskon yang besar-besar, otomatis konsumen lebih melirik ke pilihan mobil baru," ujar Teddy salah satu pemilik diler mobkas di MGK kepada Otomania, Rabu (23/12/2015).
Menurutnya, penjualan di akhir tahun biasanya justru mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena banyak orang yang memanfaatkan bonus tahunan untuk mencari mobil atau melakukan tukar tambah dengan model lain.
Diskon besar yang ditawarkan pada mobil baru, otomatis mempersempit jarak harga dengan mobkas. Secara psikologis, tentu membeli mobil baru jauh lebih menguntungkan ketimbang mobkas.
"Makin sulitnya lagi, yang dikasih diskon bukan hanya model lawas, tapi mobil yang baru meluncur juga sudah ditawarkan dengan potongan harga yang gede-gede," ucapnya.
Selain Teddy, Budiyanto pemilik showroom mobkas Anugerah Mobilindo Perkasa juga turut mengutarakan kesulitanya. Menurutnya strategi yang diterapkan penjual mobil baru cukup menyulitkan langkah penjual mobkas. Bahkan ia pun terkadang harus memberikan tawaran yang bisa menggoda minat konsumen.
"Mobil baru biasanya kasih DP ringan atau cicilan murah, kita coba ikuti juga tapi dalam konteks mobil bekas. Itu pun kita tidak bisa terapkan di semua model, karena untuk mobil yang tergolong baru bila diberikan DP murah justru kami yang rugi, paling hanya bisa kami kasih sedikit potongah harga saja," ucapnya saat dihubungi Otomania, Kamis (24/12/2015).