Jakarta, Otomania - Perawatan mobil diesel memang terlihat lebih mudah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama di musim hujan.
Kondisi cuaca yang cenderung lembab dan dingin memiliki dampak terhadap pengguna mesin diesel, terutama bagi yang masih mengunakan bahan bakar berjenis bio solar. Hal ini tak lepas dari masalah kandungan sulfur yang menjadi musuh utamanya.
"Hal yang wajib diperhatikan pengguna mobil diesel di musim hujan adalah masalah solarnya. Kondisi cuaca yang cenderung dingin bisa membuat kandungan sulfur pada solar mengumpul dan menguning, sebagai ilustrasi hal ini sama dengan kondisi minyak goreng yang didinginkan, akan ada gumpalan lemak. Untuk mobil diesel hal ini bahaya bagi filter dan sistem saluran bahan bakar," ujar Arifani Perbowo, Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia saat dihubungi Otomania, Senin (21/12/2015).
Menurutnya, untuk mobil diesel yang jarang digunakan dan dipanaskan tingkat risiko penyumbatan akibat gumpalan sulfur jauh lebih besar.
Untuk itu Ape sapaan akrab Arifani, menyarankan agar durasi dalam mamanaskan mesin dilakukan lebih sering meski mobil jarang digunakan. Hal ini efektif untuk meminimalisir terjadinya penggumpalan kandungan sulfur di dalam tangki bahan bakar.
"Cara mudahnya dengan menambah durasi pemanasan mobil. Meski tidak maksimal namun setidaknya bisa meminimalisir. Kandungan sulfur pada solar di Indonesia ini masih cukup tinggi apalagi bagi para pengguna bio solar," ucapnya.