Jakarta, Otomania – Kabar mengenai diberlakukannya pengelompokan Surat Izin Mengemudi sepeda motor (SIM C) pada 2016 nanti, sedang ramai diperbincangkan. Rencananya, Polri akan merealisasikan ini pada bulan April tahun depan.
Saat coba kembali melongok ke dalam Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 9 tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi (SIM), memang ada pengelompokan kapasitas mesin sepeda motor. Namun, tidak ada perbedaan dalam penamaan SIM C (misalnya C1 dan C2) antara kategori kapasitas silinder.
Berikut isi pasal 7 huruf d, yaitu SIM C berlaku untuk mengemudikan sepeda motor, yang terdiri atas:
1. SIM C untuk pengemudi sepeda motor dengan kisaran kapasitas silinder (cylinder capacity) paling tinggi 250 cc.
2. SIM C untuk pengemudi sepeda Motor dengan kisaran kapasitas silinder (cylinder capacity) antara 250 cc sampai 750 cc.
3. SIM C untuk pengemudi sepeda motor dengan kisaran kapasitas silinder (cylinder capacity) di atas 750 cc.
Itu artinya SIM C saat ini masih berlaku untuk semua jenis kendaraan roda dua. Hanya saja ada dari perbedaan ketika ujian praktik.
Di dalam Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 9 tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi pasal Terkait dengan teknis pelaksanaan, nantinya tempat ujian praktik untuk SIM C disesuaikan dengan sepeda motor yang akan digunakan (kapasitas silinder).
Ini seperti yang terdapat di dalam pasal 62 ayat 2, yaitu lebar dan panjang lapangan ujian praktek untuk SIM C, disesuaikan dengan besaran kapasitas silinder (cylinder capacity) dan (atau) dimensi sepeda motor yang akan dikendarai.
Namun, terkait dengan materi yang akan diujikan, tiap kategori SIM C tidak dibedakan. Ini tercantum di dalam pasal 62 ayat 1.
Materi ujian praktik, untuk peserta uji sepeda motor meliputi uji pengereman atau keseimbangan, uji slalom (zig-zag), uji membentuk angka delapan, uji reaksi rem menghindar, dan uji berbalik arah membentuk huruf U (U-Turn).