Salah Kaprah tentang Freon AC Mobil

Stanly Ravel - Selasa, 15 Desember 2015 | 11:16 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Selama ini terjadi salah kaprah dalam hal penyebutan gas pendingin udara pada mobil yang kerap disebut freon. Padahal, Freon sendiri merupakan nama dari merek dagang, sedangkan gas nama gas tersebut merupakan refrigerant.

"Menyebutnya yang benar itu refrigerant, bukan freon. Freon sendiri merupakan nama merek dagang dari gas refrigerant untuk sistem pendingin udara, di pasaran ada banyak merek dari refrigeran bukan hanya merek Freon saja," ujar Workshop Manager PRO-Q Heru Wibowo kepada Otomania, Senin (14/12/2015).

Refrigerant merupakan gas yang mengandung senyawa hidrogen, klorin, dan bromin yang sifatnya tidak memiliki bau dan tidak mudah terbakar. Gas ini memiliki titik didih, tegangan, dan viskositas yang rendah sehingga sangat berguna sebagai bahan pendingin dan kerap digunakan pada air conditioner (AC) mobil dan kulkas.

"Freon memang lebih terkenal karena dari dulu sampai sekarang masih banyak digunakan, sama seperti penyebutan nama untuk merek dagang minuman, meski sudah ada banyak tapi saat membeli selalu menyebut merek A. Tapi, ini harus diluruskan sebagai pengetahuan saja," ucap Heru.

Saat pendingin udara di dalam kabin mobil sudah tidak bekerja dengan maksimal, salah satu penyebabnya bisa dikarenakan refrigerant sudah habis. Hal ini menyebabkan perlunya pengisian ulang, tetapi pengisian gas ini tidak boleh sembarangan karena ada jenis dan tipenya tersendiri.

"Bila salah memilih refrigerant dampaknya cukup banyak, salah satunya bisa menyerang lingkungan sekitar dan merusak ozon. Saat ini refrigerant yang baik itu menggunakan R-134a, bukan lagi R12 atau R22 yang tidak ramah lingkungan," kata Heru.